Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2025

Jangan Tertipu! Ini 5 Ciri Orang Manipulatif

Bagaimana jadinya jika kamu sedang berhadapan dengan orang manipulatif? Hati-hati jika kamu tidak pandai dalam mengelola emosi dan pikiran! Orang manipulatif bukan hanya pandai bermain kata, mereka tahu betul bagaimana cara memelintir kenyataan agar terlihat menguntungkan bagi mereka. Di awal, mungkin mereka tampak cerdas, percaya diri, bahkan meyakinkan. Tapi seiring waktu, kamu akan mulai paham siapa mereka yang sebenarnya bahwa ternyata mereka adalah orang yang licik. Yuk, kenali 5 ciri utama orang manipulatif agar kamu bisa lebih waspada! 1. Selalu Menyalahkan Orang Lain Setiap masalah pasti ada penyebabnya. Tapi bagi orang manipulatif, mereka akan menghindar dari tanggung jawab, dengan mudah menyalahkan rekan kerja, pasangan, bahkan situasi, seolah-olah mereka adalah korban dalam setiap cerita.  Bahayanya lagi adalah jika ternyata penyebab masalah itu adalah oleh mereka sendiri, maka mereka enggan mengakui itu dab akan melindungi diri dengan cara membuat narasi baru agar lepas...

Biasakan yang Benar, Bukan Membenarkan Kebiasaan!

Pernahkah kita melakukan sesuatu hanya karena “semua orang melakukan begitu”? Atau menerima suatu cara karena “sudah biasa dari dulu caranya seperti itu”? Tanpa sadar, banyak kebiasaan dalam hidup kita yang sebenarnya perlu dikoreksi, tapi karna minimnya kesadaran terus dijalankan karena sudah jadi kebiasaan. Di sinilah pentingnya merenungi prinsip  "Biasakan yang benar, bukan membenarkan kebiasaan." Ungkapan ini tidak sekadar nasihat, melainkan prinsip hidup. Prinsip ini merupakan bentuk dari kesadaran, kejujuran dan tanggungjawab. Untuk tidak sekadar melakukan sesuatu karena ikut-ikutan dalam kebiasaan yang orang lain sering lakukan, tapi berpikir untuk mencari dasar dalam bertindak berdasarkan nilai yang benar. Bahkan kalau penerapannya itu berarti harus melawan arus dari sistem yang telah ada. Kesalahan yang Terus Dilestarikan Dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa menemukan ada banyak contoh pembenaran terhadap kebiasaan yang sebenarnya diketahui itu perbuatan yang sal...

Cara Memenangkan Pertandingan Futsal

Futsal adalah olahraga cepat, dinamis, dan penuh strategi. Dalam pertandingan berdurasi 2 x 20 menit ini, setiap detik sangat berarti. Tim futsal yang sukses bukan hanya mengandalkan pemain berbakat, tapi juga strategi yang matang terutama dalam hal bertahan dan menyerang . Selama ini, banyak tim hanya fokus pada cara mencetak gol tanpa benar-benar memikirkan bagaimana mencegah kebobolan. Padahal, kombinasi pertahanan yang kuat  dan serangan yang variatif adalah pondasi dan kunci kemenangan dalam pertandingan futsal. Kedisiplinan dalam Membentuk P ertahanan yang Kuat Saat mendengar kata “bertahan”, masih banyak yang menganggap bahwa itu hanya peran pemain belakang dan kiper. Padahal dalam futsal, semua pemain harus ikut bertahan . Strategi yang efektif adalah Zona marking (penjagaan zona) , yaitu strategi bertahan di mana pemain bertugas menjaga area atau zona pertahanan, kemudian mengikuti pergerakan pemain lawan dan menutup ruang untuk pemain lawan bisa shooting atau passing d...

Bolehkah Seorang Pemain Sepakbola Merangkap Sebagai Pemain Futsal?

Dalam dunia olahraga, pertanyaan ini sering muncul: bolehkah seorang pemain sepakbola juga bermain futsal secara bersamaan? Atau lebih tepatnya, apakah mungkin seorang atlet sukses di dua cabang yang berbeda, tapi masih "satu rumpun"? Jawaban singkatnya: boleh saja , tapi dengan beberapa catatan penting. Untuk memahami lebih dalam, mari kita kupas satu per satu. Sepakbola dan Futsal, Serupa Tapi Tak Sama Sekilas, sepakbola dan futsal tampak mirip. Sama-sama menendang bola, sama-sama mengejar gol, dan sama-sama mengandalkan kerja sama tim. Tapi kalau dilihat lebih jeli, keduanya memiliki banyak perbedaan, mulai dari ukuran lapangan, jumlah pemain, hingga ritme permainan. Sepakbola dimainkan di lapangan besar, dengan 11 pemain per tim. Waktu bermainnya 2×45 menit. Sementara futsal lebih ringkas, dengan 5 pemain per tim, dimainkan di lapangan lebih kecil dari sepakbola, dan hanya 2×20 menit waktu efektif. Tapi justru meski berbeda, banyak pemain yang suka keduanya karena sama...

Kenapa Doaku Tidak Dikabulkan?

Pernahkah kamu merasa doa-doamu sudah begitu banyak dipanjatkan, tapi tak juga dikabulkan? Setiap hari kau mengangkat tangan, menyebut asma Allah, berharap pertolongan-Nya… Namun tak juga datang jawabannya. Lalu muncul tanya dalam hati: Kenapa doaku tidak dikabulkan? Ternyata, Rasulullah ﷺ sudah menjelaskan salah satu penyebab paling utama tertolaknya doa dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Hadits ini bukan hanya berbicara tentang doa, tapi juga menyentuh aspek paling penting dalam hidup seorang Muslim, yakni  rezeki yang Halal dan Diterimanya Amal . Perhatikan dengan baik hadits berikut, عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ : (إِنَّ اللهَ تَعَالَى طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبَاً وَإِنَّ اللهَ أَمَرَ المُؤْمِنِيْنَ بِمَا أَمَرَ بِهِ المُرْسَلِيْنَ فَقَالَ : ( يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحاً ) [المؤمنون : ٥١]، وَقَالَ: ( يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا...

Larangan Itu Mutlak, Perintah Itu Sesuai Dengan Kemampuan

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali dihadapkan dengan aturan. Aturan dalam keluarga, dalam masyarakat, dalam negara, dan aturan dalam agama. Tapi pernahkah kita menyadari bahwa aturan dalam Islam memiliki pola yang penuh dengan hikmah? Nabi kita Muhammad ﷺ memberikan petunjuk penting tentang bagaimana seharusnya kita menyikapi perintah dan larangan agama .  Perhatikan dengan baik hadits berikut, عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ صَخْرٍ رَضِيَ الله تَعَالَى عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ: (مَا نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ فَاجْتَنِبُوهُ وَمَا أَمَرْتُكُمْ بِهِ فأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ؛ فَإِنَّمَا أَهْلَكَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ كَثْرَةُ مَسَائِلِهِمْ وَاخْتِلافُهُمْ عَلَى أَنْبِيَائِهِمْ). رواه البُخارِيُّ وَ مُسلِمٌ Artinya: "Dari Abu Hurairah Abdurrahman bin Shakhr radhiyallahu anhu, beliau mengatakan, Saya mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Segala hal yang aku larang, jauhilah. Segala hal yang a...

Syahadat, Shalat, Zakat adalah Tolak Ukur Awal Keislaman Seseorang

Pernahkah kita bertanya, apa yang menjadi tanda keislaman seseorang secara lahiriah dalam pandangan syariat?  Dalam Islam, tidak semua pengakuan cukup hanya dengan keyakinan hati. Ada batasan-batasan yang dijaga oleh syariat Islam. Ada tiga hal utama yang menjadi ukuran awalnya yaitu syahadat, shalat, dan zakat.  Perhatikan dengan baik hadits berikut,    عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّداً رَسُوْلُ اللهِ، وَيُقِيْمُوا الصَّلاَةَ وَيُؤْتُوا الزَّكاَةَ، فَإِذَا فَعَلُوا ذَلِكَ عَصَمُوا مِنِّي دِمَاءَهُمْ وَأَمْوَالَـهُمْ إِلاَّ بِحَقِّ الإِسْلاَمِ وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللهِ تَعَالىَ رَوَاهُ البُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ.  Artinya: "Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ’anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi bahwa tidak ada sesemba...

Agama itu adalah Nasehat

Nasihat dalam Islam adalah bentuk keikhlasan hati dalam menginginkan kebaikan bagi yang diberi nasihat. Nasihat adalah cermin dari iman dan kasih sayang. Ia bukan sekadar ucapan, tapi perbuatan yang lahir dari hati yang ikhlas. Ketika seseorang menasihati karena Allah, maka itu menjadi ibadah yang agung dan bisa menjadi sebab hidayah bagi banyak jiwa. Nasihat lahir dari cinta, tanggung jawab, dan kasih sayang. Ia merupakan inti dari seluruh ajaran Islam, karena setiap amal, ibadah, dan hubungan sosial seharusnya dilandasi oleh niat yang tulus dan semangat untuk menebarkan kebaikan. Dengan begitu, nasihat bukan sekadar kata-kata, tetapi cerminan kepedulian dan upaya menjaga kebaikan bersama. Perhatikan dengan baik hadits berikut, عَنْ أَبِيْ رُقَيَّةَ تَمِيْم بْنِ أَوْسٍ الدَّارِيِّ رضي الله عنه أَنَّ النبي صلى الله عليه وسلم قَالَ: (الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ) قُلْنَا: لِمَنْ يَارَسُولَ اللهِ ؟ قَالَ: (للهِ،ولكتابه، ولِرَسُوْلِهِ، وَلأَئِمَّةِ المُسْلِمِيْنَ، وَعَامَّتِهِمْ). رواه مُسلِمٌ...

Hati-hati Perkara Syubhat!

Di kehidupan modern yang serba ada ini, kita sering dihadapkan pada banyak pilihan yang membingungkan. Apakah ini halal? Apakah itu haram? Atau bagaimana kejelasan hukumnya ini dan itu... Apakah ini termasuk boleh atau dilarang? Atau ini adalah termasuk perkara yang belum jelas?  Nah, ternyata hal seperti ini sudah dibahas lebih dari 1400 tahun lalu oleh Rasulullah ﷺ dalam sebuah hadits yang sangat dalam maknanya. Pahami dengan baik hadits berikut, عَنْ أَبِيْ عَبْدِ اللهِ النُّعْمَانِ بْنِ بِشِيْر رضي الله عنهما قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ: (إِنَّ الحَلالَ بَيِّنٌ وَإِنَّ الحَرَامَ بَيِّنٌ وَبَيْنَهُمَا أُمُوْرٌ مُشْتَبِهَات لاَ يَعْلَمُهُنَّ كَثِيْرٌ مِنَ النَّاس،ِ فَمَنِ اتَّقَى الشُّبُهَاتِ فَقَدِ اسْتَبْرأَ لِدِيْنِهِ وعِرْضِه، وَمَنْ وَقَعَ فِي الشُّبُهَاتِ وَقَعَ فِي الحَرَامِ كَالرَّاعِي يَرْعَى حَوْلَ الحِمَى يُوشِكُ أَنْ يَقَعَ فِيْهِ. أَلا وَإِنَّ لِكُلِّ مَلِكٍ حِمَىً . أَلا وَإِنَّ حِمَى اللهِ مَحَارِمُهُ، أَلا وإِنَّ فِي الجَسَدِ مُضْغَة...

Jangan dikit-dikit Bid'ah!

Dalam kehidupan beragama, istilah “bid’ah” sering menjadi bahan perdebatan. Seringkali, inovasi atau perubahan dalam masyarakat langsung dicap sebagai bid’ah, tanpa membedakan konteks yakni antara perkara agama (ibadah) dan duniawi. Padahal, Islam sebagai agama yang sempurna tetap membuka pintu bagi perubahan zaman selama tidak menyimpang dari prinsip-prinsip syariat. Apa Itu Bid’ah? Bid’ah (البدعة) berarti suatu perkara yang baru, baik menciptakan atau memodifikasi sesuatu yang telah ada sebelumnya.  Namun dalam istilah syariat Islam, bid’ah adalah  Segala hal baru dalam agama yang tidak memiliki dasar dari Al-Qur’an, Sunnah, atau ijma’ para sahabat.  Pahami dengan baik hadits berikut, عَنْ أُمِّ المُؤمِنِينَ أُمِّ عَبْدِ اللهِ عَائِشَةَ - رَضِيَ اللهُ عَنْهَا - قَالَتْ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ : (مَنْ أَحْدَثَ فِيْ أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ) رواه البُخارِيُّ وَ مُسلِمٌ، وفي رواية لـمُسلِمٍ (مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ)....