Pernahkah kamu merasa doa-doamu sudah begitu banyak dipanjatkan, tapi tak juga dikabulkan? Setiap hari kau mengangkat tangan, menyebut asma Allah, berharap pertolongan-Nya… Namun tak juga datang jawabannya. Lalu muncul tanya dalam hati: Kenapa doaku tidak dikabulkan?
Ternyata, Rasulullah ﷺ sudah menjelaskan salah satu penyebab paling utama tertolaknya doa dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Hadits ini bukan hanya berbicara tentang doa, tapi juga menyentuh aspek paling penting dalam hidup seorang Muslim, yakni rezeki yang Halal dan Diterimanya Amal.
Perhatikan dengan baik hadits berikut,
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ : (إِنَّ اللهَ تَعَالَى طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبَاً وَإِنَّ اللهَ أَمَرَ المُؤْمِنِيْنَ بِمَا أَمَرَ بِهِ المُرْسَلِيْنَ فَقَالَ : ( يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحاً ) [المؤمنون : ٥١]، وَقَالَ: ( يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ ) [البقرة : ١٧٢] ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيْلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ، يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاء،ِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ، وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ، وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ، وَغُذِيَ بِالحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لَهُ) رواه مُسلِمٌ
Artinya: "Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Sesungguhnya Allah itu ath-Thayyib dan tidak menerima kecuali yang baik. Allah memerintah orang mukmin sebagaimana perintah yang Dia berikan kepada para rasul. Allah berfirman (yang artinya), Wahai para rasul, makanlah makanan yang halal dan lakukanlah amal shalih. (QS. Al-Mukminun: 51). Allah juga berfirman (yang artinya), Wahai orang-orang yang beriman, makanlah rezeki yang halal yang kami berikan kepada kalian. (QS. Al Baqarah: 172). Kemudian Nabi shallallahu alaihi wa sallam menceritakan seseorang yang melakukan perjalanan jauh, rambutnya acak-acakan dan berdebu, dia menengadahkan kedua tangannya ke atas, dan berdoa, Ya Rabbi Ya Rabbi, sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan dia dikenyangkan dengan yang haram, maka bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan?" (HR. Muslim)
Nabi ﷺ menyebutkan tentang seorang lelaki yang melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut, tubuhnya penuh debu. Dia mengangkat kedua tangannya ke langit dan berdoa: “Ya Rabbi, Ya Rabbi,” padahal, makanannya haram, minumannya haram, pakaian yang ia kenakan juga haram, dan tubuhnya diberi makan dari yang haram.
Lalu Rasulullah ﷺ bertanya: “Maka bagaimana mungkin doanya dikabulkan?” (HR. Muslim)
Mengapa Allah Tidak Menerima Doa Orang Ini?
Orang yang disebutkan dalam hadits tadi sebenarnya sudah melakukan empat hal yang bisa membuat doa terkabul, yaitu:
-
Sedang dalam perjalanan jauh (musafir), salah satu waktu paling mustajab untuk berdoa.
-
Berpenampilan lusuh dan berdebu, tanda kehinaan diri di hadapan Allah.
-
Mengangkat tangan ke langit, adab doa yang dianjurkan oleh Nabi ﷺ.
-
Mengulang seruan "Ya Rabbi", seruan yang menunjukkan kepasrahan kepada Allah.
Tapi kenapa doanya tetap tidak dikabulkan?
Karena sumber rezekinya haram. Ia makan dari yang haram, minum yang haram, berpakaian dari hasil haram, dan tubuhnya diberi makan dari sesuatu yang tidak halal. Maka, semua faktor pengabulan doa yang telah ia lakukan menjadi sia-sia, karena rezekinya kotor di mata Allah.
Allah Ta'ala Hanya Menerima yang Baik
Allah memiliki nama At-Thayyib (الطَّيِّب) yang berarti Maha Baik, Maha Suci dari segala kekurangan dan keburukan. Dan karena Allah itu Maha Baik, maka Allah Ta'ala hanya menerima yang baik. Termasuk:
-
Amal ibadah yang baik (ikhlas dan sesuai tuntunan Rasulullah),
-
Harta dan rezeki yang halal,
-
Sedekah dari sumber yang bersih.
Jika rezeki yang kita dapatkan berasal dari hasil haram seperti mencuri, korupsi, riba, menipu, atau menjual barang yang haram seperti minuman keras atau babi, maka jangan berharap doa kita akan dikabulkan.
Sedekah Pun Tidak Akan Diterima Jika dari yang Haram
Nabi ﷺ bersabda,
لَا يَقْبَلُ اللَّهُ صَلَاةً بِغَيْرِ طُهُورٍ وَلَا صَدَقَةً مِنْ غُلُولٍ
Artinya: “Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak menerima shalat tanpa bersuci (wudhu), dan Allah juga tidak menerima sedekah dari ghulul (curang atau hasil haram)." (HR. An Nasa'i)
Artinya, bahkan sedekah pun tidak akan diterima jika berasal dari harta yang haram. Jika seseorang ingin membersihkan diri dari harta haram yang sudah telanjur dimiliki, ia bisa melepaskannya, bukan sebagai sedekah, tetapi sebagai bentuk taubat dan pelepasan diri dari dosa. Ia tidak mendapatkan pahala sedekah, tapi mendapatkan pahala taubat dan melepaskan harta yang tidak halal.
Kunci Agar Doa Kita Dikabulkan
Agar doa kita lebih mudah dikabulkan oleh Allah, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan:
-
Pastikan sumber rezeki kita halal. Hindari pekerjaan, bisnis, dan penghasilan yang mengandung unsur haram.
-
Makan dan minumlah dari yang halal. Jangan hanya memperhatikan rasa, tapi juga status kehalalannya.
-
Beribadahlah dengan ikhlas dan sesuai tuntunan Rasulullah ﷺ.
-
Perhatikan adab-adab doa: mengangkat tangan, memulai dengan pujian kepada Allah, mengulang-ulang doa, dan berdoa dengan rendah hati.
-
Jauhi dosa dan maksiat, karena itu bisa menjadi penghalang antara doa dan pengabulannya.
Jangan Putus Asa, Tapi Selalu Intropeksi Diri!
Jika hari ini kita merasa doa-doa kita belum dikabulkan, jangan langsung menyerah, tapi cobalah bercermin pada diri sendiri. Sudahkah kita makan dari yang halal? Sudahkah usaha kita jujur dan bersih dari tipu daya? Sudahkah kita menjauhi riba, korupsi, atau sumber penghasilan haram lainnya?
Bisa jadi, Allah belum menjawab doa kita bukan karena Dia tidak mendengar, melainkan karena kita belum bersih dari hal-hal yang haram. Oleh karena itu, marilah kita membersihkan hati, amal, dan harta kita agar doa-doa kita diterima dengan baik. Dengan begitu, rahmat Allah Ta'ala akan turun dan mensejahterakan kehidupan kita.
Komentar
Posting Komentar